Minggu, 02 Juni 2013

SPECIAL FOR GKI BAJEM PACET



KEKUATAN PERSAHABATAN
1 samuel 18: 1-4

Ada dua orang pria yang bersahabat.  Mereka bernama Albert Durer dan Hans.  Mereka ingin sekali masuk ke sekolah seni lukis dan pahat.  Masalahnya, mereka tidak mempunyai uang.  Kemudian Hans mempunyai ide untuk mengatasi masalah tersebut.  Hans akan bekerja untuk membiayai kuliah Albert.  Nanti setelah Albert lulus dan menjadi pelukis, maka Albert yang akan membiayai kuliah Hans.  Hans bekerja sebagai kuli bangunan.  Lalu Albert masuk ke sekolah seni lukis dan pahat.  Tahun demi tahun pun berlalu.  Akhirnya Albert lulus dari sekolahnya.  Dengan penuh semangat, ia pergi ke rumah Hans.
        Ketika tiba di rumah Hans, ia mengetuk pintu berulangkali, namun tidak ada jawabannya.  Lalu Albert mengintip dari jendela.  Apa yang dilihatnya?  Ternyata Hans sedang berlutut.  Kedua belah tangan sahabatnya itu mengarah ke atas.  Hans sedang berdoa sambil menangis: “Oh Tuhan, tanganku ini.  Tanganku sudah menjadi kaku dan kasar.  Tanganku sudah tidak bisa dipakai untuk melukis.  Biarlah Albert saja yang menjadi pelukis.”  Ternyata pekerjaan Hans sebagai seorang kuli bangunan telah membuat tangannya menjadi kaku dan kasar.  Ia tidak mungkin menjadi pelukis lagi.  Apa yang dilakukan Hans ini tentunya tidak bisa dilupakan Albert seumur hidupnya.  Itulah sebabnya, Albert mengabadikan kasih dan pengorbanan sahabatnya ini dengan membuat suatu lukisan yang diberi nama “Tangan Berdoa” atau Praying Hand yang sangat terkenal itu. Guys, pasti kalian juga memiliki sahabat seperti ini, sahabat yang rela berkorban.
Persahabatan sejati membutuhkan dasar yang kokoh.  Itulah sebabnya, kita perlu tahu bahwa persahabatan sejati dalam hidup orang percaya adalah persahabatan yang berdasarkan kasih dan kesetiaan. Guys yuks kita intip apa yang menjadi kekuatan dari persahabtan dari daud dan Yonathan.
1.                   Kasih (ay 1-2)
Setelah Daud mengalahkan Goliat, ia dibawa oleh Abner untuk menghadap Saul.  Daud berbicara dengan Saul tentang pertarungannya melawan Goliat.  Yonatan tampaknya juga hadir mendengarkan cerita Daud.  Yonatan tentunya sangat kagum dengan iman Daud.  Kemudian berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud. Tidak cukup sampai di situ, Yonatan juga mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri. kasih Yonatan kepada Daud adalah kasih persaudaraan.  Kasih ini timbul karena adanya kualitas iman dalam diri Daud yang dilihat oleh Yonatan.  Baik Daud maupun Yonatan, mereka adalah adalah orang-orang yang mengasihi Allah.  Kasih Allah dalam diri mereka inilah yang menyatukan hati mereka.
2.                   Kesetiaan (ay 3-4)
Yonatan sendiri yang berinisiatif mengikat perjanjian dengan Daud karena kasihnya kepada Daud.  Mereka mengikat janji persahabatan di hadapan Allah. (1 Sam. 20:23, 42).  Perjanjian ini menjadi tanda kesetiaan dalam persahabatan mereka. Yonatan menyadari bahwa Daud adalah raja yang diurapi oleh Allah untuk menggantikan Saul.  Yonatan tidak merasa tersaingi oleh Daud karena ia tahu bahwa Allah sendiri yang telah memilih Daud sebagai raja. Lebih jauh lagi, kesetiaan persahabatan mereka sungguh terbukti.  Yonatan berusaha menolong Daud dari rencana pembunuhan yang dirancangkan Saul (1 Sam. 19-20).  Bahkan Yonatan hampir di bunuh oleh Saul karena ia membela Daud.
Kekuatan dari persahabatan sejati adalah kasih dan kesetiaan.  Hal ini bisa terwujud jika kedua orang yang bersahabat ini sama-sama mengasihi Tuhan sehingga kasih Tuhan inilah yang menyatukan persahabatan mereka.  Lebih jauh lagi, Yesus adalah sahabat sejati kita.  Kasih dan kesetiaan-Nya terbukti dalam hidup kita.  Selain itu, Ia juga mau supaya kita menjadi seorang sahabat sejati bagi sahabat kita.  Hal ini berati bahwa kasih dan kesetiaan yang menjadi dasar persahabatan itu bukan sekedar diucapkan.  Namun, semua itu harus nampak dalam setiap tindakan kita bahkan hal tersebut teruji ketika masing-masing mengalami kesulitan atau kegagalan.  Hal ini tidak mudah, karena itu berarti kita harus membuang egoisme kita.  Namun, Ia menantang saudara dan saya untuk belajar dari Dia.  Jika kita mau belajar, maka Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita boleh menjadi sahabat sejati bagi sahabat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar