Minggu, 02 Juni 2013

AMBISI??????? BOLEH GAK YAW



Hati-Hati Dengan Ambisi Mu
2 Samuel 16: 15-23

Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memperoleh sesuatu, biasanya dengan ambisi yang besar dan sangat kuat. Sikap ambisi adalah keinginan (hasrat, nafsu) yg besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (spt pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu. Ambisi untuk mendapatkan juara internasional, ambisi mendapatkan kedudukan ketua senat, ambisi menjadi pengkhotbah yang terkenal dan ambisi-ambisi yang lain. Dalam bagian ini kita belajar tentang amsisi. Ambisi yang salah mengahncurkan diri sendiri.
Absalom membunuh saudara tirinya, Amnon, karena telah memperkosa Tamar, adik kandungnya.  Karena kejadian itu hati Daud (ayahnya) menjadi sangat murka.  Lalu, Absalom "...melarikan diri dan telah pergi ke Gesur; ia tinggal di sana tiga tahun lamanya."  (2 Samuel 13:38).  Di kemudian hari dengan bantuan Yoab, Absalom dapat bertemu lagi dengan Daud.  Kemarahan Daud telah reda, dan Absalom menerima pengampunan dari ayahnya. Waluapun absalom sudah di ampuni oleh ayahnya, namun pada kenyataannya absalom masih menyimpan dendam.
Daud dalam keadaan sedih dan tertekan. Anaknya sendiri Absalom memberontak sehingga Daud harus keluar dari istana dan pergi mengungsi. Ketika itu Simei salah seorang dari kerabat Saul mengejeknya dengan mengatakan Daud itu seorang dursila, seorang penumpah darah. Bahkan Simei melontarinya dengan batu. Abisai minta izin untuk memenggal kepala Simei yang kurang ajar, tetapi Daud mencegahnya. Daud tetap berfokus kepada Tuhan dan berharap pada Tuhan agar Tuhan memberikan yang baik sebagai ganti kutuk Simei.
Ketika Daud pergi meninggalkan Yerusalem, untuk mengungsi datanglah Absalom bersama dengan pengikutnya dan juga Ahitofel. Ketika samapai di Yerusalem Husai menemui Absalom sesuai dengan perintah Daud yang adalah sahabatnya. Kesetiaan dan keberanian Husai itulah yang dimiliki oleh Husai. Dia tidak memperhitungkan keselamatannya sendiri, bisa saja dalam pertemuan itu dia dibunuh atau dicelakai. Namun dia tetap setia dan taat kepada Daud.
1.      hati-hati dengan kesombongan
ketika Husai bertemu dengan Absalom, dia bergabung dengan Absalom dan berteriak Hiduplah raja! Hiduplah raja! Kesombongan menyebabkan Absalom mengira bahwa yang dimaksudkan dengan sebutan Raja adalah dirinya. Namun ia tetap mempertanyakan kesetiaan husai kepada Daud.
Penghormatan Husai kepada yang telah dipilih Tuhan dan oleh rakyat ini dan oleh setiap orang israel. Rupanya Absalom menganggap itu adalah dirinya. Husai pun menyatakan bahwa ia mengabdi Absalom seperti dia mengabdi ayahnya Daud. Hal ini dilakukan untuk menyakinkan kesungguhan Husai.
Kesombongan telah memasuki diri Absalom. Kesombongan dapat membutakan dirinya sendiri, dia tidak tahu statusnya dia tidak tahu akan dirinya sendiri. Pujian yang kecil dianggap sudah wawwwww........
Pernahkah kita sombong? Hati-hatilah dennnngan salah satu sikap buruk ini. Jangan suka ke ‘ PD’an. Sikap ini akan menghancurkan kita, jangan menggap diri lebih hebat dari pada yang lain  sehingga kita layak untuk mendapatkan pujian dan sanjungan. Belum tentu sanjungan yang kita dapatkan itu untuk kita, jangan-jangan hanya untuk memuaskan hati  kita saja. Jangan sampai kesombongan membutakan mata hati kita.

2.      hati-hati sikap arogan dan ambisi yang berlebihan (lebay).
Ambisi Absalom yang ingin menjadi Raja mengantikan Ayahnya bukanlah hal yang sepele dan main-main belaka. Absalom mengadakan kudeta pemebrontakan. Sebagai pemberontakan terbuka terhadap ayahnya, Absalom berbuat zina dengan istri-istri ayahnya sendiri. Alkitab menyatakan bahwa perbuatan jahat Absalom ini dilakukan "di atas sotoh" dan "di depan mata seluruh Israel." Hal ini merupakan penggenapan dari hukuman Allah, "Malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-istrimu di siang hari. Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan" (2Sam 12:11-12). Seorang anak yang memperkosa para istri ayahnya melalukan penghinaan terbesar terhadap sang ayah. Daud telah berbuat dosa yang hebat dan karena itu menderita akibatnya saat ini.
dengan mengambil gundik-gundik ayahnya. Istri raja merupakan perlambangan kekuasaan. Jika ia telah mengmbil istri Raja sama dengan dia telah mengambil kerajaan itu. Karena ambisinya ia menuruti nasehat Ahitofel yang buruk- yang tidak layak dilakukan oleh seorang raja. Namun ini adalah pengenapan nubuat daro Nathan. Keinginan, kearoganan, dan ambisinya untuk menjadi raja Israel dilakukannya dengan cara yang salah. Dia menuruti nasehat yang salah. Dengan maksud agar dia dibenci oleh ayahnya (Daud) sehingga Daud akan dibenci oleh rakyatnya. Hanay untuk mendapatkan kedudukan sebagai raja dan mendapat dukungan, simpatik dari rakyat.  ia mau menyakiti Ayah kandungnya sendiri.
namun hebatnya Daud tetap sabar mengahdapi kenakalan anaknya ini dia mau menerima kenyataan.. ia menyakini ini adalah dari tuhan, ia tahu ini adalah penggenapan hukuman akibat dosanya.ia tetap menggap Absalom adalah anaknya. Ia tidak benci kepada anaknya. Ia tetap mengasihi anaknya.
Tidak pernah Allah memerintahkan umat-Nya melakukan hal yang tidak dikehendaki-Nya. Setiap orang pasti memiliki cita-cita ataupun ambisi. Tinggal bagaimana kita memanjemen kkeinginan kita. Apakah kita akan menempuhnya dengan dasar kebenaran atau tidak.
Sekarang ini banyak nasihat-nasihat keprihatinan, kepedulian yang terselubung dalam tempat konsultasi dan dikemas dengan nilai-nilai rohani. Segala cara dihalalkan. Tidak peduli nasihat itu menjurumuskan, yang penting mendatangkan keuntungan pribadi dan kepuasan diri.
Hindarilah kesombongan baik yang keluar maupun yang kedalam. Pastilah kita akan mendapatkan buahnya dari keangkuhan dan kesombongan. Kata PA beberapa minggu lalu ini adalah salah satu sikap yang harus direformasi.
Hati-hatilah dengan ambisi dan sikap arogan yang kita punya jika kita salah langkah akan membutakan diri kita sendiri. ambisi itu baik jika kita benar dalam menjalaninya namun hati-hati , jangan menghalal kan segala cara untuk menuruti ambisi itu.  Contohnya: untuk mendapatkan IP dengan menyogok dosen. Mungkin bukan dalam bentuk uang (maklum uang saku hanya 150.000.........gak cukup..hehehehehe) bisa saja dengan hal-hal lain. Bisa dengan mencari perhatian, memberikan laporan-laporan palsu, dll. Hati-hati jangan sampai hanya karena ingin mendapatkan sesuatu kita saling menjatuhkan. Waspadailah, gunakan ambisi mu dengan baik dan benar.
Selain sifat Absalom, kita dapat melihat dan mempelajari dari tokoh:
1.      Dia taat dan setia kepada sahabatnya. Ini adalah salah satu kekuatan sebuah persahabatan yang kelak ia dapat menggagalkan nasehat Ahitofel untuk membunuh Daud..
2.      Daud mau menerima buah dari dosanya dengan kerendahan hati, ia tahu bahwa apa yang terjadi adalah dalam kedaulatan Allah, ada di dalam providensia Allah dan ia yakin Tuhan memiliki rencana yang indah kepada Dirinya.
3.      Allah, Allah dapat melakukan berbagai cara untuk   menyatakan janjiNya, kekuasaanNya,    kekudusanNya dan rencanaNya. Kebohongan dari Husai dapat di pakai Allah untuk melakukan rencanaNya.
Amin.........................
Kesaksian:
            Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada semester 3, teman-teman pasti mengetahui bawasanya saya mendapatkan SP. Pada awalnya saya tidak dapat menerimanya. Saya dapat menerimanya jika akibatnya hanya kepada saya. Namun ketika saya dipanggil oleh pihak yang berwajib (puket III hehhehehehehehe) ech malahan saya tambah syok berat.
            Ketika turun dari tempat pengadilan (dikelas) saya sudah tidak sanggup lagi. kebetulan ada salah satu sahabat saya Tika lewat kendak pergi ke Perpustakaan atau kemana gitu yang penting ke atas. Spontan saya peluk dia, saya menangis dipelukannya. Kemudian dia menghantarkan saya ke kekama. Belum samapi di kamar ‘e saya sudah pingsan duluan’ yang lebih parah di asrama sangat sepi. Tika ingin menggangkat saya. Namun karena berat badan saya over (overload, overtone dll.) dari kemampuannya dia tidak dapat mengangkat. Bukannya badan saya yang di anagkat malah kepala saya yang digeret atau ditarik. Namun tetap saja tidak bisa.
Diapun membuka pintu kamar dan terdapat Yohana yang sedang belajar sendiri dikamar. Dia menolong saya untuk ke kamar dan ke kasur. Ketika sadar saya tetap saja menangis meronta, ech karena meronta terus kepala saya kejedot tembok tembok, hah pingsan lagi dech. Namun yang membuat saya kagum  adalah saya mengis sahabat saya juga ikut mengangis, saya senang dia pun senang. Ia mau berbagi rasa dengan saya (thanks friends).
Setelah saya sadar saya hanya diam dalam waktu yang cukup lama dan merenungkan hal itu (GALAU). Akhirnya saya bisa menerima. Saya sadar itu terjadi karena pelanggaran saya
Lama-kelamaan saya lebih kuat. Dan saya sering memplesetkan singkatan SP yang dari Surat Pelanggaran menjadi Surat Peneguhan. hehehehehehehe    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar