Bab I
Pembahasan
Definisi
Berikut definisi menurut para ahli yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber:

o Menurut Stogdill, kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.[1]
o Menurut Susilo Martoyo (1994), pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok. Sedangkan kepemimpinan adalah keseluruhan
aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama.[2]
o Menurut Wikipedia, Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.[3]
o Kepemimpinan Kristen adalah gabungan dari pemimpin
yang ingin mencapai tujuan organisasi dengan dan melalui orang lain dan yang
ingin bekerja untuk orang lain atau melayani orang lain. Yohanes 15 : 16 “Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”. Firman diatas
menyatakan bahwa Pemimpin Kristen adalah pilihan TUHAN sendiri.
Jadi
kesimpulannya seorang pemimpin Kristen adalah seorang yang mendapat kapasitas
dan tanggung jawab dari Allah untuk memberi pengaruh kepada kelompok umat Allah
tertentu untuk menjalankan kehendak Allah bagi kelompok tersebut
Dasar
Teologi Kepemimpinan Kristen
Dasar teologis-filosofis yang harus
dipahami dan harus ada pada seorang pemimpinan Kristen ialah:
1. Pemimpin
Kristen harus memahami dasar kepemimpinan Kristen bahwa ia terpanggil sebagai –
“pelayan-hamba” (Makus 10:42-45). Sebagai pelayan, pemimpin terpanggil kepada
tugas yang olehnya ia menjadi pemimpin. Sebagai hamba, ia terpanggil dengan
status menghamba kepada TUHAN, yang harus diwujudkan dalam sikap, sifat, kata,
dan perbuatan.
2. Pemimpin
Kristen harus memiliki motif dasar kepemimpinan Kristen yaitu; Satu: “membina
hubungan” dengan orang yang dipimpinnya dan orang lain pada umumnya (Markus
3:13-19; Matius 10:1-4; Lukas 6:12-16). Dalam kaitan ini, perlulah disadari
bahwa kadar hubungan-hubunganlah yang menentukan keberhasilan seseorang sebagai
pemimpin. Dua: “mengutamakan pengabdian” (Lukas 17:7-10). Mengutamakan
pengabdian menekankan bahwa “kerja” adalah fokus, prioritas, sikap serta
tekanan utama, sehingga ia akan mengabdikan diri untuk melakonkan tugas kepemimpinan
dengan sungguh-sungguh.
3. Pemimpin
Kristen harus memahami PROSES KEPEMIMPINAN serta ketrampilan memimpin, antara
lain:
a.
Ia harus mengetahui tujuan (tujuan
Allah, tujuan organisasi, tujuan operasi kerja) dari institusi/organisasi yang
dipimpinnya.
b.
Ia perlu mengenal tanggung jawab serta
tugas yang dipercayakan kepadanya.
c.
Ia harus memahami dan mengenal fungsi
pengelolaan kerja (manajemen) – (Lukas 14:28-30).
d.
Ia harus berupaya mengenal setiap orang
yang dipimpinnya untuk mempermudah penggalangan serta pembinaan hubungan antara
pemimpin-bawahan, sebagai dasar untuk melaksanakan kinerja kepemimpinan yang
berkualitas. Kondisi hubungan baik antara pemimpin dengan para bawahan sangat
menentukan pelaksanaan kerja yang dapat dilakukan dengan baik pula.
e.
Ia harus mengerti dengan baik bagaimana
caranya mencipta hubungan, kondisi yang kondusif, serta pemenuhan kebutuhan
dari bawahannya dalam upaya memperlancar uapaya dan kinerja kepemimpinan.[4]
Figur
kepemimpianan Kristen yang diharapkan masa kini
- Dekat dengan masyarakat dan jemaat
Seorang pemimpin terutama pemimpin Kristen yang bergerak
di gereja maka figur seorang pemimpin yang diingin adalah pemimpin yang
memiliki relasi yang erat dengan masyarakat sekitar gereja. Hal ini disebabkan
agar gereja dapat dapat menjadi berkat bagai orang-orang disekitar ataupun
masyarakat yang tinggal. Dengan ikut serta dalam kegiatan masyarakat bergaul
dengan masyarakan maka gereja dan jemaat akan sangat mudah diterima di tengah
masyarakat. Selain itu seorang pemimpin harus dekat dengan jemaat, mau membaur
dengan jemaat, dapat melayani pastoral, dsb.
- Memiliki wawasan pengetahuan umum yang luas
Sebagai seorang pemimpin bukan hanya selalu mengutamakan
penegtahuan mengenai Alkitab, namun ia perlu mengembangkan diri melalui
media-media yang ada. Sehingga dapat menujang pelayanan dan tidak terlamabat
informasi. Jika jemaat bertanya maka pemimpin dapat menjelaskan dengan tepat
walaupun hal itu diluar konteks kekristenan.
- Membawa jemaat kepada doktrin yang jelas.
Perkembangan doktrin yang berkembang saat ini, banyak
yang salah seperti teologia kemakmuran, saksi YHWH, Marmon, dsb. Jemaat perlu
memiliki dasar doktrin yang benar sehingga jemaat tidak terpengaruh dengan
ajaran-ajaran ataupun teologi yang salah. Maka seorang pemimpin Kristen perlu
memiliki dasar teologi Reformed yang sangat dalam, sehingga dapat
mengajarkannya dengan baik dan benar.
- Mampu melihat kedepan
Seperti halnya dengan Nehemia, yang da[at melihat jauh
kedepan, begitupulalah seorang pemimpin harus dapat melihat jauh kedepan.
Sehingga ia harus dapat menyususn visi dan misi yang jelas, berserta dengan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
- Menjadi teladan
Menjadi teladan bukan hanya di depan jemaat saja ataupun
dio depan orfang yang dipimpinnya. Melainkan menjadi teladan mulai dari dalam
keluarga taupun rumah, masyarakat dan juga gereja. Seorang pempin haraus dapat
menjaga perkataan, perbuatan yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Pentingnya
Visi, Misi Pemimpin Kristen

Kriteria
Ideal Kepemimpinan Kristen
Di
dalam 1 Timotius 3:1-13, Paulus memberikan Kriteria bagi pemimpin Kristen ataupun
pemimpin rohani yang memiliki beberapa kwalifikasi, bukan hanya asal memiliki
jabatan dan hendaknya kualifikasi ini menjadi tolak ukur minimal yang dimiliki
oleh seorang pemimpin Kristen.
- Sosial: memiliki nama baik di dalam lingkungan jemaat maupun di lingkungan masyarakat. Haruslah orang yang terhormat.
- Moral: suami dari satu istri demikian sebaliknya, dapat menegendalikan diri, bukan seorang pemabuk.
- Mental, bijaksana, sopan dan dapat mengajarkan kebenaran Firman Tuhan dengan baik.
- Kepribadian: bukan pemarah melainkan orang yang ramah terhadap orang lain, suka damai dan pembuat damai, mau memberikan tumpanagn, bukan hamba uang ataupun serakah, tidak bercabang lidah ataupun jujur, tidak suka memfitnah, memiliki hati nurani yang murni dan dapat dipercaya.
- Kehidupan Rumah tangga: kepala keluarga yang baik, disegani, dihormati, oleh anggota keluarga, mampu membimbing anak dan istrinya dijalan yang benar.
- Kedewasaan iman: bukan seorang yang baru bertobat, maka perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Keteladanan
Kepemimpinan Kristen
- Kasih
Pemimpin yang memiliki “kasih” kepada Tuhan adalah
pemimpin yang selalu bersyukur dalam keadaan apapun, dan pemimpin yang selalu
bersyukur adalah pemimpin yang selalu menyenangkan hati Tuhan. Hukum dasar dari
seorang pemimpin adalah Kasih, kasih kepada Allah maupun kepada manusia.
- Rendah hati
Seorang yang ingin menjadi pemimpin hendaklah mempunyai
kerendahan hati. Sama seperti Kristus yang adalah pemimpin Kristen yang sejati,
Ia mau merendahkan dirinya. Di dalam Markus 10:44 mengatakan siapa yang ingin
menjadi pemimpin hendaklah memiliki hati seorang hamba.
- Memiliki wawasan yang luas
Ia harus bisa melihat lebih jauh ke depan dari lain-lain
dan harus bisa membedakan lebih terang daripada golongan yang dipimpinnya. Dengan
demikian akan mendorong yang dipimpin untuk berfikir lebih maju lagi dari
biasanya.
- Sabar
Dalam menjalankan kepemimpian, seorang pemimpin pasti
memiliki tantangan dan msalah demi masalah yang harus dihadapi. Maka ia harus
memiliki sikap yang sabar dalam menghadapinya dan menganggapnya bukan sebagai
beban. Kesabaran yang dimiliki akan menjadi perhatian dari pada jemaat atau
yang dipimpin.
- Ramah
Ramah bukan hanya pada warga gereja ataupun jemaat, namun
kepada siapapun. Dengan memiliki sikap yang ramah maka ia akan mudah untuk
diterima dimanapun.
Pentingnya
Pendelegasian
Pendelegasian
ialah tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara
individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi
tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban,
yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
Dasar pendelegasian adalah kepercayaan. Dengan adanya pendelegasian yang jelas
maka manfaatnya adalah
- Pekerjaan akan mudah dan ringan dengan beberapa orang yang bergerak bersama-sama di dalamnya.
- Pemimpin dapat mempelajari hal yang baru lagi yang dapat menujang kinerja pelayanan dan dapat mencapai tujuan dengan pasti dan terstruktur.
- Penyelesaian tugas ataupun tujuan pelayanan akan cepat tercapai.
- Mengajarkan bawahan untuk dapat bertanggung jawab dalam kepercayaan yang telah dipercayakan.
Dengan
melihat adanya manfaat dalam pendelegasikan, maka pendelegasian dalam pelayanan
sangat penting. Perbedaan talenta yang Tuhan berikan harus digunakan untuk
saling membangun dengan memiliki satu tujuan, yaitu menyenangkan hati Tuhan dan
memenangkan jiwa sebanyak mungkin (1 Kor 12:12-31).
Bahaya
Atau Penyebab Kegagalan Kepemimpinan Kristen Di Gereja Lokal
Bahaya
atau penyebab yang biasanya muncul dari kegagalan bagi seorang pemimpin ataupun
kepemimpinan adalah :
1.
Tidak ada pendelegasian
|
5.
Tinggi hati
|
2.
Kurangnya kepercayaan kepada orang lain;
|
6.
Emosional
|
3.
Tidak hidup dalam kebenaran Firman Tuhan
|
7.
Tidak bertanggung jawab
|
4.
Ketidak matangan pribadi pemimpin
|
8.
Dsb.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar