Kelemah lembutan
Pasal
5 - 7 dalam kitab Matius ini merupakan Ucapan Yesus Kristus yang terpanjang
dalam satu moment pertemuan. Dan Khotbah Yesus di atas bukit ini juga merupakan
khotbah yang fenomenal, karena banyak hal dari ucapan Yesus yang justru
mengkritisi tingkah laku bangsa Yahudi saat itu. Khotbah di bukit juga
merupakan fakta bahwa Yesus penuh dengan hikmat yang dibuktikan dengan
takjubnya orang banyak yang mendengarkan ajaran Yesus Kristus di bukit tersebut
seperti yang tertulis dalam Matius 7 : 28 - 29. Salah satunya adalah kelemah
lembutan.
Dari ayat yang
kita dapatkan , menurut saudara apakah pendapat anda mengenai lemah lembut????
Pandangan yang
salah mengenai lemah lembut yaitu :
·
Lemah
dalam arti tidak memiliki kekuatan
·
Lemah
gemulai seperti putri solo.
·
Ada
yang mengatakan kemayu seperti olga
·
Tidak
pernah marah
Arti yang benar:
1.
tunduk
sepenuhnya kepada Tuhan
a.
Lemah
lembut dalam bahasa inggris adalah "meek" yang berarti "kekuatan
yang dibawa dalam sebuah pengendalian." Kata tersebut juga dihubungkan
dengan kesabaran dan penundukan diri. Kata ini biasanya digunakan untuk hewan,
yang telah dilatih dan menjadi jinak. Sehingga apa yang dikatakan oleh tuannya
, binatang tersebut dapat menuruti setiap perintahnya. Ketika Yesus berkata, "Berbahagialah
orang yang lemah lembut," Dia tidak meminta kita menerima hidup begitu
saja atau pasrah terhadap perlakuan orang lain. Dia menasihati para
pengikut-Nya supaya patuh kepada Allah dan menyerahkan kekuatan mereka di bawah
pengendalian-Nya. Saat kita berserah di bawah pengendalian Allah, berarti kita
mengikuti teladan Yesus saat berada di dunia. Dia menyerahkan kuasa-Nya kepada
kehendak Bapa (Yohanes 5:30; 6:38; Ibrani 10:9). Otoritas
adalah wewenang, hak atau kuasa untuk mewajibkan kepatuhan. Dari segi iman
Kristen, Allah mempunyai hak, kedaulatan dan kuasa tertinggi untuk menuntut
kepatuhan dari ciptaan, karena Dialah sang Pencipta dan Tuhan segala
bangsa. Allah juga berdaulat menetapkan semua otoritas yang ada, baik
orang tua, pemerintah, atasan dalam pekerjaan, dan pemimpin rohani. Jadi
artinya orang yang PRAUS adalah orang dikuasai / tunduk sepenuhnya kepada
Tuhan.
2.
Dapat
mengendalikan kemarahan
a.
PRAUS
terletak diantara ‘marah yang berlebih-lebihan’ dan ‘tidak pernah marah’. Jadi,
orang yang PRAUS bukannya tidak pernah marah, juga bukannya marah yang
berlebihan, tetapi selalu marah pada saat yang tepat. ia bisa mengendalikan
kemarahannya lalu melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakitinya. PRAUS
mengandung arti ‘rendah hati’.
Meluapkan amarah merupakan hal
wajar. Namun terkadang, emosi yang terlalu meluap buat Anda jadi tak
terkendali. perasaan marah sebenarnya dikarenakan adanya pikiran negatif
terhadap suatu hal. Pikiran itu terus berkelanjutan, sehingga tidak bisa
mengontrol diri sendiri. Inilah yang salah, tidak bisa mengendalikannya. Orang
seperti ini harus memiliki kesabaran yang ekstra. Bukan hanya marah yang harus
dikendalikan, namun nafsu, keingginan yang berlebihan dan keingginan yang tidak
terkontrol. Kita harus dapat mengkontrol keadaan bukan dikontrol oleh keadaan.
Yesus pernah marah, tapi dia tahu
dimana dan kapan ia harus marah, bukan gampang marah. Ia rela diperlakukan dengan tidak adil oleh
orang yahudi namun dia tetap sabar.
3.
Tahu
bagaiman ia harus bersikap. “Tidak sombong”
a.
Ketika
ia menghadapi orang-orang yang lebih
tinggi tanpa rendah diri dan orang-orang yang lebih rendah tanpa menjadi tinggi
hati. PRAUS sering dikontraskan dengan sombong. Jadi PRAUS mengandung arti
‘rendah hati’. Maz 37:11 - “Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi
negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah”. Hal ini
hampir sama dengan matius 5:5, hanya pengkalimatannya yang berbeda. Kesombongan
bagi orang yahudi adalah mereka menganggap rendah bangsa lain. Kerena mereka
merasa bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Dalam konsep pemikiran mereka
bahwa hanya bangsa Yahudi saja yang diselamatkan. Kerendahan hati timbul karena pengenalan yang
benar tentang diri sendiri. Karena itu Mat 5:3 (kenal diri sendiri sebagai
orang penuh dosa) hal ini harus dilakukan dan harus terjadi sebelum memiliki
sikap lemah lembut. “Mat 5:5”. Yesus saja yang nyata anak Allah mau hidup
dengan orang-orang yang tidak layak dan ia tidaka menyombongkan dirinya. Ia mau
menerima keberadaan orang lain sebagaimana adanya. [1]
Musa disebut lemah lembut. Itu berarti ia dengan
rendah hati menundukkan dirinya pada kehendak Allah. Orang yahudi yang
dikritisi adalah orang yang tidak mau menundukan diri kepada Allah, orang yang
tidak memiliki kendali dalam emosi kemarahan, dan mereka yeng memiliki
kesombongan akan statusnya sebagai bangsa pilihan. Kelemah-lembutan yang sejati
selalu diikuti oleh kebajikan kesabaran dan penguasaan diri. Hanya dengan
kehadirannya saja ia dapat memberikan rasa sejuk, aman, dan tenang bagi
orang-orang di sekitarnya. Pribadi Yesus yang lemah lembut dengan mudah membuat
anak-anak tertarik kepada-Nya. Kita harus memiliki sikap kelemah lembutan
karena Yesus sendiri adfalah lemah lembut, dan merupakan apa yang Tuhan
ingginkan pada setiap anak-anaknya.
Sudahkah kita memiliki kelemah lembutan di hati dan
di hidup kita???
[1]
Arti kata saya mabil dari pandangan eksposisi budi asali, dan bebrapa pandangan
dari beberapa orang yang ada di STTIAA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar