Selasa, 29 Oktober 2013

kelemah lembutan



Kelemah lembutan
Nats: Matius 5:5

Pasal 5 - 7 dalam kitab Matius ini merupakan Ucapan Yesus Kristus yang terpanjang dalam satu moment pertemuan. Dan Khotbah Yesus di atas bukit ini juga merupakan khotbah yang fenomenal, karena banyak hal dari ucapan Yesus yang justru mengkritisi tingkah laku bangsa Yahudi saat itu. Khotbah di bukit juga merupakan fakta bahwa Yesus penuh dengan hikmat yang dibuktikan dengan takjubnya orang banyak yang mendengarkan ajaran Yesus Kristus di bukit tersebut seperti yang tertulis dalam Matius 7 : 28 - 29. Salah satunya adalah kelemah lembutan.
Dari ayat yang kita dapatkan , menurut saudara apakah pendapat anda mengenai lemah lembut????

Pandangan yang salah mengenai lemah lembut yaitu :
·                        Lemah dalam arti tidak memiliki kekuatan
·                        Lemah gemulai seperti putri solo.
·                       Ada yang mengatakan kemayu seperti olga
·                      Tidak pernah marah

Arti yang benar:
1.      tunduk sepenuhnya kepada Tuhan
a.       Lemah lembut dalam bahasa inggris adalah "meek" yang berarti "kekuatan yang dibawa dalam sebuah pengendalian." Kata tersebut juga dihubungkan dengan kesabaran dan penundukan diri. Kata ini biasanya digunakan untuk hewan, yang telah dilatih dan menjadi jinak. Sehingga apa yang dikatakan oleh tuannya , binatang tersebut dapat menuruti setiap perintahnya.  Ketika Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lemah lembut," Dia tidak meminta kita menerima hidup begitu saja atau pasrah terhadap perlakuan orang lain. Dia menasihati para pengikut-Nya supaya patuh kepada Allah dan menyerahkan kekuatan mereka di bawah pengendalian-Nya. Saat kita berserah di bawah pengendalian Allah, berarti kita mengikuti teladan Yesus saat berada di dunia. Dia menyerahkan kuasa-Nya kepada kehendak Bapa (Yohanes 5:30; 6:38; Ibrani 10:9). Otoritas adalah wewenang, hak atau kuasa untuk mewajibkan kepatuhan. Dari segi iman Kristen, Allah mempunyai hak, kedaulatan dan kuasa tertinggi untuk menuntut kepatuhan dari ciptaan, karena Dialah sang Pencipta dan Tuhan segala bangsa.  Allah juga berdaulat menetapkan semua otoritas yang ada, baik orang tua, pemerintah, atasan dalam pekerjaan, dan pemimpin rohani. Jadi artinya orang yang PRAUS adalah orang dikuasai / tunduk sepenuhnya kepada Tuhan.

2.      Dapat mengendalikan kemarahan
a.       PRAUS terletak diantara ‘marah yang berlebih-lebihan’ dan ‘tidak pernah marah’. Jadi, orang yang PRAUS bukannya tidak pernah marah, juga bukannya marah yang berlebihan, tetapi selalu marah pada saat yang tepat. ia bisa mengendalikan kemarahannya lalu melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakitinya. PRAUS mengandung arti ‘rendah hati’.
            Meluapkan amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi yang terlalu meluap buat Anda jadi tak terkendali. perasaan marah sebenarnya dikarenakan adanya pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran itu terus berkelanjutan, sehingga tidak bisa mengontrol diri sendiri. Inilah yang salah, tidak bisa mengendalikannya. Orang seperti ini harus memiliki kesabaran yang ekstra. Bukan hanya marah yang harus dikendalikan, namun nafsu, keingginan yang berlebihan dan keingginan yang tidak terkontrol. Kita harus dapat mengkontrol keadaan bukan dikontrol oleh keadaan.
            Yesus pernah marah, tapi dia tahu dimana dan kapan ia harus marah, bukan gampang marah.  Ia rela diperlakukan dengan tidak adil oleh orang yahudi namun dia tetap sabar.
3.      Tahu bagaiman ia harus bersikap. “Tidak sombong”
a.       Ketika ia  menghadapi orang-orang yang lebih tinggi tanpa rendah diri dan orang-orang yang lebih rendah tanpa menjadi tinggi hati. PRAUS sering dikontraskan dengan sombong. Jadi PRAUS mengandung arti ‘rendah hati’. Maz 37:11 - “Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah”. Hal ini hampir sama dengan matius 5:5, hanya pengkalimatannya yang berbeda. Kesombongan bagi orang yahudi adalah mereka menganggap rendah bangsa lain. Kerena mereka merasa bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Dalam konsep pemikiran mereka bahwa hanya bangsa Yahudi saja yang diselamatkan.  Kerendahan hati timbul karena pengenalan yang benar tentang diri sendiri. Karena itu Mat 5:3 (kenal diri sendiri sebagai orang penuh dosa) hal ini harus dilakukan dan harus terjadi sebelum memiliki sikap lemah lembut. “Mat 5:5”. Yesus saja yang nyata anak Allah mau hidup dengan orang-orang yang tidak layak dan ia tidaka menyombongkan dirinya. Ia mau menerima keberadaan orang lain sebagaimana adanya. [1]

Musa disebut lemah lembut. Itu berarti ia dengan rendah hati menundukkan dirinya pada kehendak Allah. Orang yahudi yang dikritisi adalah orang yang tidak mau menundukan diri kepada Allah, orang yang tidak memiliki kendali dalam emosi kemarahan, dan mereka yeng memiliki kesombongan akan statusnya sebagai bangsa pilihan. Kelemah-lembutan yang sejati selalu diikuti oleh kebajikan kesabaran dan penguasaan diri. Hanya dengan kehadirannya saja ia dapat memberikan rasa sejuk, aman, dan tenang bagi orang-orang di sekitarnya. Pribadi Yesus yang lemah lembut dengan mudah membuat anak-anak tertarik kepada-Nya. Kita harus memiliki sikap kelemah lembutan karena Yesus sendiri adfalah lemah lembut, dan merupakan apa yang Tuhan ingginkan pada setiap anak-anaknya.

Sudahkah kita memiliki kelemah lembutan di hati dan di hidup kita???



[1] Arti kata saya mabil dari pandangan eksposisi budi asali, dan bebrapa pandangan dari beberapa orang yang ada di STTIAA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar