Senin, 10 Maret 2014

Sikap Gereja Terhadap Ajaran Gnostik



Pendahuluan
Dalam perkembangan gereja pada saat ini, banyak ajaran yang merasuk dalam ajaran-ajaran kekristenan. Ajaran-ajaran tersebut adalah ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. mereka masuk pada filosofi-filosi kekristenan memakai nama kristen, dan beberapa kata-kata biblika, namun mereka hanya sekedar emmeakai saja,. Hak ini ditujukan sebagai sarana mempermudah pendekatan dan merasuk pada kehidupan kerohanian jemaat. Maka ajaran tersebut perlu diwaspadai.
Kata “gnostik” berasal dari kata Yunani “gnosis” = pengetahuan. Mereka merasa memiliki pengetahuan baru dan jauh lebih tinggi dari iman Kristen. Mereka beranggapan bahwa dunia yang penuh penderitaan ini tidak mungkin berasal ciptaan Allah yang baik. Tubuh dipandang sebagai yang hina dan kotor. Hal ini hampir sama namun berbeda. Maka pada pada paper ini akan membahas bagaimana gnostik, dna bagaiaman sikap gereja terhadap pengajaran Gnostik.


Bab I
  1. Latar Belakang Gnostik
Khasanah Gnostik adalah kumpulan tulisan yang dijilid (kodeks) dalam bahasa koptik yang ditemukan di Mesir di perpustakaan Chenoboskion yang lebih dikenal di lokasi Nag Hamadi di tepi sungai Nil di Mesir. Penemuan itu terjadi pada tahun 1945 dan kemudian baru pada tahun 1957 dikenal luas setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Perpustakaan itu berasal dari abad-3-4M dan berisi tulisan-tulisan berfaham Gnostik, sedangkan saat ini mengetahui bahwa faham Gnostik baru berkembang sekitar abad-2-3M di sekitar Palestina.
Dalam khasanah Gnostik di Nag Hamadi terkumpul sebanyak 13 kodeks papirus yang dijilid dengan sampul kulit (perkamen) dan seluruhnya terdiri dari 52 traktat Gnostik, termasuk 3 karya Corpus Hermeticum dan terjemahan karya Plato ‘Republik.’ Setelah melalui berbagai tangan di pasar gelap barang antik, sebagian besar khasanah Gnostik itu akhirnya terkumpul dan disimpan di Museum Koptik di Kairo, Mesir. Dari khasanah Gnostik itu, 5 diantaranya disebut Injil, yang memuat percakapan Yesus yaitu Injil Thomas, Injil Filipus, Injil Maria, Injil Mesir, dan Injil Kebenaran. Dari kelima Injil itu, Injil Thomas-lah yang paling terkenal karena ditemukan lengkap. Injil Thomas paling diminati para penganut Jesus Seminar dan dianggap sebagai Injil Kelima (The Five Gospels, Scribner, 1996) hingga dapat dimengerti mengapa pengikut Jesus Seminar cenderung bernafaskan Gnostik juga. [1]
Jules Doinel (1842-1903) adalah pendiri gereja moderen “gereja gnostik” ia memproklamirkan bahwa tahun 1890, sebagai permulaan suatu jaman engetahuan baru, dan menamai dirinya dsendiri dengan Valentin II, setelah Valentinius, pemikir Kristen Gnostik yang ke dua.[2]
Ajaran Gnostik
Gnostik adalah salah satu sintikretisme yang dualistis-panntheistis. Yang berusaha mengabungkan filsafat barat dengan agama timur. Gnostik ini berarti pengetahuan, namun dalam bagian ini yang dimaksud adalah lebih dari pada pengetahuan atau dapat dikatakan sebagai hikmat tinggi, yang rahasia dan tersembunyi tentang asal dan tujuan hidup manusia. Sehingga pada saat ajaran ini berkembang maka orang terpelajar mengejar hikmat yang tinggi dengan giat, sebab akal sanubarinya kurang dipuasakan oleh agama biasa yang mudah dipahami.
Kepercayaan Gnostik barangkali telah masuk gereja pada zaman Para Rasul dan Paulus myngkin menntang ajaran seperti ini dakam suratnya kepada jemaat di kolose dan korintus. Dari abad 1 sampai abad ke 11 para pemimpin  ortodoks keprap bertentangan dengan berbagai kelompok Gnostik, yang masing-masing mencoba untuk mengubah gereja pada hama rahasianya sendiri. Semua kelompok Gnostik menolak akan inkarnasi karena kepercayaan mereka bahwa semua unsur materi adalah jahat. [3] Manusia sebagai keturunan Ilahi yang esa itu memiliki percikan kekuatan Ilahi itu, namun ia terkurung dalam penjara tubuh materi.
Dunia adalah tempat yang jahat diciptakan oleh Tuhan yang jahat (Yahweh), dan yang berbalikan dari Tuhan yang benar dan Esa. Pengikut Gnostik Kristen menganggap diri mereka sebagai keturunan Tuhan yang esa itu, dan sebagai percikan ilahi yang terkurung dalam dunia yang jahat ini. Berbeda dengan kepercayaan Kristen, Gnostik mengajarkan bahwa setiap orang bisa berhubungan dengan pikiran Ilahi itu dan keselamatan terletak dalam membangunkan percikan api Ilahi itu dan kembali menyatu kedalam pikiran Ilahi (pandangan mistik/kebatinan). Untuk mencapainya dibutuhkan seorang pembimbing rohani yang dikalangan Gnostik-Kristen disebut Kristus. [4] Kristus dikirim untuk mengingatkan pengikut Gnostik mengenai hakekat diri mereka yang sebenarnya. Kristus memberitakan rahasia (gnosis) pada para pengikut Gnostik agar mereka dapat melepaskan diri dari dunia yang jahat ini dan kembali kepada Tuhan yang benar.
Saat ini Gnostik mulai memasuki gereja, mereka menganggap Injil terlalu sederhana. Mereka mencarai hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan penuh rahasia. Oleh sebab itu mulai menafsirkan Injil secara alegoris tetepi dengan demikian “kebodohan salib” ditukar dengan hikmat dunia (1 Kor 1:18-25)
Ajaran dari Gnostik secara ringkas adalah
  1. Allah yang tertinggi, yang keadaanNya adalah Roh, tak ada hubungannya dengan dunia ini
  2. Dunia diciptakan oleh suatu ilahi yang rendah yang dikenal dari Perjanjian Lama
  3. Menusia mengandung sebagaian kecil dari roh Allah dengan tubuh maya (ajaran dosetisme) untuk membebaskan bagaian ilahi yang kecil itu
  4. Oleh pengajaran dan teladan kristus, roh manusia diajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari benda yang jahat agar kembali kepada Allah yang tinggi itu. [5]


Bab II
Sikap Gereja Terhadapa Ajaran Gnostik

            Aliran pantheistis dalam gereja memilki godaan yang sangat besar dan mengancam. Jika gereja tidak menyadari akan hal ini dan membiarkan gereja hanyut dalam aliran Gnostik yang mengiurkan, maka gereja akan menjadi salah satu dari mereka yang rahasia dan akan hilang seperti agama-agama mistik lainnya. Pandangan gnostik di tolak mentah-mentah oleh irenius, baginya itu adalah sesat, dan dia mempelajari untuk mengerti bagaimanalur ajaran dan pemikiran ajaran tersebut.
            Setelah irenius mempelajarai pengajaran sesat itu, ia menulis Against Heresies, suatu karya yang semacam keliru disebut gnostik. Dengan berpegangan perjanjian lama dan perjanjian Baru irenius berusaha membuktikan bahwa dunia diciptakan Allah yang penuh cinta kasih, yang kemudian ternoda oleh dosa-dosa manusia. Adam manusia yang tak berdosa, menjadi berdosa karena ulahnya sendiri melanggar Firman Tuhan. tetapi kejatuhan adam telah ditanggulangi oleh karya manusia tak berdosa yang kedua, yaitu Kristus , adam baru. Tubuh tidaklah jahat. Pada hari penghakiman , tubuh dan jiwa orang-orang percaya diangkat dan mereka akan tinggal bersama-sama dengan Allah untuk selama-lamanya. Dia menegaskan bahwa para rasul mengajar di tempat-tempat umum dan tidak ada satupun yang dirahasiakan.[6]
Maka sikap gereja harus tetap berpaut kepada kuasa Perjanjian Lama. Dengan pengakuan bahwa Allah adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang tak lain adalah dari pada Allah-Bapa Yesus Kristus. Maka dunia bukan dijadikan oleh Demiurgis, dan segala kejahatan adalah kesalahan mansuia sendiri yang bangkit melawan Tuhan dan merusak ciptaan Tuhan yang lainnya. Perbedaan pengajaran gnstik dengan kekristenan ada pada
AJARAN GNOSTIK
AJARAN KRISTEN
1)      Perjanjian Baru dipisahkan dengan Perjanjian Lama, sehingga maknanya diputarbalikkan.

2)   
Allah Pencipta tidak sama dengan Allah Bapa dalam Yesus Kristus.

3)    Tidak ada kebangkitan daging dan tidak ada dunia baru sebab seluruh materi akan binasa kelak.

4)    Kehidupan sehari-hari ditekankan kepada perjuangan melawan kelakuan duniawi, dan bukan usaha untuk mensejahterakan sesama.
1)      Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama tidak bisa dipisahkan, karena saling berhubungan.

2)      Allah Pencipta ialah Allah Bapa Yesus Kristus sendiri.

3)     Mempercayai akan adanya kebangkitan daging dan dunia baru.

4)     Segala dosa dan kejahatan adalah kesalahan manusia sendiri, yang bangkit melawan Tuhannya dan merusak ciptaan-Nya yang baik itu. Keselamatan merupakan anugerah Tuhan saja.

Gereja harus memiliki pedomana doktrin-doktrin terutama mengenai kristus, karena gereja harus mengetahui siapa kristus Yesus yang sebenaranya. Selaian mempunyai pedoman, maka gereja di anjurkan untuk memberikan pengajaran yang tepat dan menyeleksi ajaran-ajaran dari beberpaa liran yang ada. Sehingga jemaat tahu mana yang benar dan mana yang sesat. Pemberitahuan kepada jemaat dapat berupa khotbah disetiap persekutuan-persekutuan, mading , di tulis di warata, melalui PA dan juga masih banyak yang lainnya untuk mendiskrisikan atau memberikan pengertian kepada jemaat.
Disisni sibutuhkan seorang gembala sidang atau hamba-hamba Tuhan yang kompeten dan memiliki doktrin yang kuat, karena jangan sampai hamba Tuhannya pun tidak menegti akan pengajaran-pengajaran yang berkembang pada saat ini, wlaaupun gnostik sudah ada sejak dahulu namun pada saat ini pun masih tetap ada. Ajaran ini pun merasuk apda kehidupan sehari-hari maka hamba Tuhan dan jemaat harus memiliki rasa sensitif dan kepekaan akan ajaran-ajaran yang salah, salah satunnya adalah gnostik.
BAB III
Kesimpulan
                 Ajaran-ajaran gnostik yang muncul pada saat itu banyak mendapat kritikan yang sangat dalam. Karena banyak  pertentangan ajaran yang ditulis didalamnya yang tidak  sesuai dengan Perjanjian Lama. Ajaran gnostik lebih menekankan bahwa materi adalah jahat, roh terjebak pada materi yang jahat. Maka pada ujung atau puncak ajaran ini mengajarakan bagaimana agar roh terbebas dari tubuh atau materi yang jahat. Mereka seperti yang tertulis dalam 1 Timotius 1 : 7 ” mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan”. Artinya penulis-penulis kitab gnostik ingin menyampaikan tentang keesaan Tuhan namun mereka kurang jeli atau kurang mengetahui maksud, latar belakang, makna dan sebagainya. Tetapi memang ada juga yang ikut bergabung di dalam komunitas Gnostik ingin menyesatkan jemaat yang percaya kepada Yesus menjadi orang yang kontra.
                 Dalam mengatasi mengenai ajaran gnostik maka diperlukan pengajaran atau pembekalan bagi jemaat mengenai dasar-dasar doktrin Kriten dan menekankan kanonisasi pada Alkitab.  Biarlah segala kemualiaan hanya bagi Tuhan. Soli Deo Gloria


[1] Nancy de flon & jihn vidmar, OP, The da vinci code & tradisi Gereja (Yogyakarta : KANISIUS, 2007) 48
[2] Michael Baigent . holy blood, holy Grail (jakarta: UFUK PRESS, 2006) 619
[3] Michael collins & Matthew A. Price, The story of christianity (yogyakarta : kanisius, 2006) 42
[4] http://artikel.sabda.org/Injil_Gnostik di unduh pada hari minggu, 8 maret. 08.00
[5] Endrikus berkhof. Sejarah gereja  (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009 ) 20
[6] Stephen lang j. & randy peter, 100 peristiwa penting dalam sejarah.  (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007) 10