Pendahuluan
Dalam perkembangan gereja pada saat ini, banyak ajaran
yang merasuk dalam ajaran-ajaran kekristenan. Ajaran-ajaran tersebut adalah
ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. mereka masuk pada
filosofi-filosi kekristenan memakai nama kristen, dan beberapa kata-kata
biblika, namun mereka hanya sekedar emmeakai saja,. Hak ini ditujukan sebagai
sarana mempermudah pendekatan dan merasuk pada kehidupan kerohanian jemaat.
Maka ajaran tersebut perlu diwaspadai.
Kata “gnostik” berasal dari kata Yunani “gnosis” =
pengetahuan. Mereka merasa memiliki pengetahuan baru dan jauh lebih tinggi dari
iman Kristen. Mereka beranggapan bahwa dunia yang penuh penderitaan ini tidak
mungkin berasal ciptaan Allah yang baik. Tubuh dipandang sebagai yang hina dan
kotor. Hal ini hampir sama namun berbeda. Maka pada pada paper ini akan
membahas bagaimana gnostik, dna bagaiaman sikap gereja terhadap pengajaran
Gnostik.
Bab I
- Latar Belakang Gnostik
Khasanah Gnostik adalah
kumpulan tulisan yang dijilid (kodeks) dalam bahasa koptik yang ditemukan di
Mesir di perpustakaan Chenoboskion yang lebih dikenal di lokasi Nag Hamadi di
tepi sungai Nil di Mesir. Penemuan itu terjadi pada tahun 1945 dan kemudian
baru pada tahun 1957 dikenal luas setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Perpustakaan itu berasal dari abad-3-4M dan berisi tulisan-tulisan berfaham
Gnostik, sedangkan saat ini mengetahui bahwa faham Gnostik baru berkembang
sekitar abad-2-3M di sekitar Palestina.
Dalam khasanah Gnostik di
Nag Hamadi terkumpul sebanyak 13 kodeks papirus yang dijilid dengan sampul
kulit (perkamen) dan seluruhnya terdiri dari 52 traktat Gnostik, termasuk 3
karya Corpus Hermeticum dan terjemahan karya Plato ‘Republik.’ Setelah melalui
berbagai tangan di pasar gelap barang antik, sebagian besar khasanah Gnostik
itu akhirnya terkumpul dan disimpan di Museum Koptik di Kairo, Mesir. Dari
khasanah Gnostik itu, 5 diantaranya disebut Injil, yang memuat percakapan Yesus
yaitu Injil Thomas, Injil Filipus, Injil Maria, Injil Mesir, dan Injil
Kebenaran. Dari kelima Injil itu, Injil Thomas-lah yang paling terkenal karena
ditemukan lengkap. Injil Thomas paling diminati para penganut Jesus Seminar dan
dianggap sebagai Injil Kelima (The Five Gospels, Scribner, 1996) hingga dapat
dimengerti mengapa pengikut Jesus Seminar cenderung bernafaskan Gnostik juga. [1]
Jules Doinel (1842-1903)
adalah pendiri gereja moderen “gereja gnostik” ia memproklamirkan bahwa tahun
1890, sebagai permulaan suatu jaman engetahuan baru, dan menamai dirinya
dsendiri dengan Valentin II, setelah Valentinius, pemikir Kristen Gnostik yang
ke dua.[2]
Ajaran
Gnostik
Gnostik adalah salah satu
sintikretisme yang dualistis-panntheistis. Yang berusaha mengabungkan filsafat
barat dengan agama timur. Gnostik ini berarti pengetahuan, namun dalam bagian
ini yang dimaksud adalah lebih dari pada pengetahuan atau dapat dikatakan sebagai
hikmat tinggi, yang rahasia dan tersembunyi tentang asal dan tujuan hidup
manusia. Sehingga pada saat ajaran ini berkembang maka orang terpelajar
mengejar hikmat yang tinggi dengan giat, sebab akal sanubarinya kurang
dipuasakan oleh agama biasa yang mudah dipahami.
Kepercayaan Gnostik
barangkali telah masuk gereja pada zaman Para Rasul dan Paulus myngkin menntang
ajaran seperti ini dakam suratnya kepada jemaat di kolose dan korintus. Dari abad
1 sampai abad ke 11 para pemimpin
ortodoks keprap bertentangan dengan berbagai kelompok Gnostik, yang
masing-masing mencoba untuk mengubah gereja pada hama rahasianya sendiri. Semua
kelompok Gnostik menolak akan inkarnasi karena kepercayaan mereka bahwa semua
unsur materi adalah jahat. [3]
Manusia sebagai keturunan Ilahi yang esa itu memiliki percikan kekuatan Ilahi
itu, namun ia terkurung dalam penjara tubuh materi.
Dunia
adalah tempat yang jahat diciptakan oleh Tuhan yang jahat (Yahweh), dan yang
berbalikan dari Tuhan yang benar dan Esa. Pengikut Gnostik Kristen menganggap
diri mereka sebagai keturunan Tuhan yang esa itu, dan sebagai percikan ilahi
yang terkurung dalam dunia yang jahat ini. Berbeda dengan kepercayaan Kristen, Gnostik
mengajarkan bahwa setiap orang bisa berhubungan dengan pikiran Ilahi itu dan
keselamatan terletak dalam membangunkan percikan api Ilahi itu dan kembali
menyatu kedalam pikiran Ilahi (pandangan mistik/kebatinan). Untuk mencapainya
dibutuhkan seorang pembimbing rohani yang dikalangan Gnostik-Kristen disebut
Kristus. [4] Kristus
dikirim untuk mengingatkan pengikut Gnostik mengenai hakekat diri mereka yang
sebenarnya. Kristus memberitakan rahasia (gnosis) pada para pengikut Gnostik
agar mereka dapat melepaskan diri dari dunia yang jahat ini dan kembali kepada
Tuhan yang benar.
Saat ini Gnostik mulai memasuki
gereja, mereka menganggap Injil terlalu sederhana. Mereka mencarai hikmat yang
lebih dalam, lebih indah dan penuh rahasia. Oleh sebab itu mulai menafsirkan Injil
secara alegoris tetepi dengan demikian “kebodohan salib” ditukar dengan hikmat
dunia (1 Kor 1:18-25)
Ajaran dari Gnostik secara ringkas adalah
- Allah yang tertinggi, yang keadaanNya adalah Roh, tak ada hubungannya dengan dunia ini
- Dunia diciptakan oleh suatu ilahi yang rendah yang dikenal dari Perjanjian Lama
- Menusia mengandung sebagaian kecil dari roh Allah dengan tubuh maya (ajaran dosetisme) untuk membebaskan bagaian ilahi yang kecil itu
- Oleh pengajaran dan teladan kristus, roh manusia diajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari benda yang jahat agar kembali kepada Allah yang tinggi itu. [5]
Bab II
Sikap Gereja Terhadapa Ajaran Gnostik
Aliran
pantheistis dalam gereja memilki godaan yang sangat besar dan mengancam. Jika
gereja tidak menyadari akan hal ini dan membiarkan gereja hanyut dalam aliran Gnostik
yang mengiurkan, maka gereja akan menjadi salah satu dari mereka yang rahasia
dan akan hilang seperti agama-agama mistik lainnya. Pandangan gnostik di tolak
mentah-mentah oleh irenius, baginya itu adalah sesat, dan dia mempelajari untuk
mengerti bagaimanalur ajaran dan pemikiran ajaran tersebut.
Setelah
irenius mempelajarai pengajaran sesat itu, ia menulis Against Heresies, suatu
karya yang semacam keliru disebut gnostik. Dengan berpegangan perjanjian lama
dan perjanjian Baru irenius berusaha membuktikan bahwa dunia diciptakan Allah
yang penuh cinta kasih, yang kemudian ternoda oleh dosa-dosa manusia. Adam
manusia yang tak berdosa, menjadi berdosa karena ulahnya sendiri melanggar
Firman Tuhan. tetapi kejatuhan adam telah ditanggulangi oleh karya manusia tak
berdosa yang kedua, yaitu Kristus , adam baru. Tubuh tidaklah jahat. Pada hari
penghakiman , tubuh dan jiwa orang-orang percaya diangkat dan mereka akan
tinggal bersama-sama dengan Allah untuk selama-lamanya. Dia menegaskan bahwa
para rasul mengajar di tempat-tempat umum dan tidak ada satupun yang
dirahasiakan.[6]
Maka sikap gereja harus tetap
berpaut kepada kuasa Perjanjian Lama. Dengan pengakuan bahwa Allah adalah Allah
yang menciptakan langit dan bumi yang tak lain adalah dari pada Allah-Bapa
Yesus Kristus. Maka dunia bukan dijadikan oleh Demiurgis, dan segala kejahatan
adalah kesalahan mansuia sendiri yang bangkit melawan Tuhan dan merusak ciptaan
Tuhan yang lainnya. Perbedaan pengajaran gnstik dengan kekristenan ada pada
AJARAN GNOSTIK
|
AJARAN KRISTEN
|
1) Perjanjian Baru dipisahkan dengan
Perjanjian Lama, sehingga maknanya diputarbalikkan.
2)
Allah Pencipta tidak sama dengan Allah Bapa dalam
Yesus Kristus.
3) Tidak ada kebangkitan daging dan tidak ada dunia
baru sebab seluruh materi akan binasa kelak.
4) Kehidupan sehari-hari ditekankan kepada perjuangan
melawan kelakuan duniawi, dan bukan usaha untuk mensejahterakan sesama.
|
1) Perjanjian Baru dan Perjanjian
Lama tidak bisa dipisahkan, karena saling berhubungan.
2) Allah Pencipta ialah Allah Bapa
Yesus Kristus sendiri.
3) Mempercayai akan adanya
kebangkitan daging dan dunia baru.
4) Segala dosa dan kejahatan adalah
kesalahan manusia sendiri, yang bangkit melawan Tuhannya dan merusak
ciptaan-Nya yang baik itu. Keselamatan merupakan anugerah Tuhan saja.
|
Gereja harus memiliki
pedomana doktrin-doktrin terutama mengenai kristus, karena gereja harus mengetahui
siapa kristus Yesus yang sebenaranya. Selaian mempunyai pedoman, maka gereja di
anjurkan untuk memberikan pengajaran yang tepat dan menyeleksi ajaran-ajaran
dari beberpaa liran yang ada. Sehingga jemaat tahu mana yang benar dan mana
yang sesat. Pemberitahuan kepada jemaat dapat berupa khotbah disetiap
persekutuan-persekutuan, mading , di tulis di warata, melalui PA dan juga masih
banyak yang lainnya untuk mendiskrisikan atau memberikan pengertian kepada jemaat.
Disisni sibutuhkan seorang
gembala sidang atau hamba-hamba Tuhan yang kompeten dan memiliki doktrin yang
kuat, karena jangan sampai hamba Tuhannya pun tidak menegti akan
pengajaran-pengajaran yang berkembang pada saat ini, wlaaupun gnostik sudah ada
sejak dahulu namun pada saat ini pun masih tetap ada. Ajaran ini pun merasuk
apda kehidupan sehari-hari maka hamba Tuhan dan jemaat harus memiliki rasa
sensitif dan kepekaan akan ajaran-ajaran yang salah, salah satunnya adalah
gnostik.
BAB III
Kesimpulan
Ajaran-ajaran gnostik yang
muncul pada saat itu banyak mendapat kritikan yang sangat dalam. Karena banyak
pertentangan ajaran yang ditulis didalamnya yang tidak sesuai
dengan Perjanjian
Lama. Ajaran gnostik lebih menekankan
bahwa materi adalah jahat, roh terjebak pada materi yang jahat. Maka pada ujung
atau puncak ajaran ini mengajarakan bagaimana agar roh terbebas dari tubuh atau
materi yang jahat. Mereka seperti yang
tertulis dalam 1 Timotius 1 : 7 ” mereka itu hendak menjadi pengajar hukum
Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan”. Artinya
penulis-penulis
kitab gnostik ingin menyampaikan tentang keesaan Tuhan namun mereka kurang jeli
atau kurang mengetahui maksud, latar belakang, makna dan
sebagainya. Tetapi memang ada juga yang ikut bergabung di dalam
komunitas Gnostik ingin menyesatkan jemaat yang percaya kepada Yesus menjadi orang
yang kontra.
Dalam mengatasi
mengenai ajaran gnostik maka diperlukan pengajaran atau pembekalan bagi jemaat
mengenai dasar-dasar doktrin Kriten dan menekankan kanonisasi pada Alkitab. Biarlah segala kemualiaan hanya bagi Tuhan.
Soli Deo Gloria
[1] Nancy de flon & jihn vidmar, OP,
The da vinci code & tradisi Gereja
(Yogyakarta : KANISIUS, 2007) 48
[2] Michael Baigent . holy blood, holy
Grail (jakarta: UFUK PRESS, 2006) 619
[3] Michael collins & Matthew A.
Price, The story of christianity (yogyakarta : kanisius, 2006) 42
[5] Endrikus berkhof. Sejarah
gereja (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009 )
20
[6] Stephen lang j. & randy peter,
100 peristiwa penting dalam sejarah.
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007) 10